Melihat mesin yang ditawarkan, 999 cc atau 1.0 liter, banyak yang mengira Renault akan memasuki pasar Low Cost and Green Car (LCGC) dengan Kwid. Benarkah?
"Dengan senang hati kita bilang mobil kita (Renault Kwid) bukan LCGC sama sekali tidak ikut program LCGC," tegas Head of Sales and Marketing Division PT Auto Euro Indonesia, Ario Soerjo, di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Menurut Ario, jika Renault Kwid tergolong mobil LCGC terlebih dahulu harus ada lokalisasi komponen dan target penjualan selama setahun. Murahnya harga ini karena Renault Kwid merupakan produk asal Eropa dan jenisnya crossover namun mampu dijual dengan harga yang kompetitif yakni Rp 117,7 juta.
"Harga kompetitif itulah kelebihan kita, bukan LCGC tapi harga kompetitif merek Eropa dan crossover," ujar Ario.
Soal kemungkinan Kwid diproduksi lokal, Ario masih akan melihat pasar Kwid ke depannya, jika memungkinkan akan mencoba merakit Renault Kwid di Indonesia.
"Nanti kalau market terima, volume mencukupi kita akan coba rakit di Indonesia," tutur Ario.
